Sabtu, 29 Januari 2011

Jaranan Turonggo Yakso

Asal mula tari turonggo Yakso



Trenggalek yang diwarnai dengan mayoritas budaya masyarakat agraris memberikan peluang kehidupan kesenian jaranan. Diwilayah kecamatan dongko, terletak didaerah pegunungan 30 km kerah selatan kota Trenggalek, terdapat upacaraadat baritan yang hidup turun temurun, hingga upacara tsb menjadi sebagian dari kehidupan masyarakat yang ada diwilayah tersebut.

Kehidupan sehari hari yang lebioh dominant pada sector pertanian dan perdagangan mengkondisikan upacara adapt baritan tersebut sebagai salah satu bagian kehidupan yang diselenggarakan secara rutin sebagai media komunikasi terhadap tuhan yang maha esa.

Upacara baritan adapt tersebut diselenggarakan setiap tahun pada bulan Syura(Muharam) dengan hari dan tanggal yang ditentukan oleh sesepuh(Pawang) yakni orang yang dianggap menguasai tentang hal tsb. Para petani pemilik rojo koyo berkumpul sambil membawa perlengkapan sesaji berupa ambeng dan longkong dan membawa tali yang dibuat dari bamboo yang disebut dadung.


Waktu upacara diselengggarakan siang hari sekitar pukul 11 WIB , para petani sudah istirahat dalam mengerjakan sawah dan ladangnya.

Karena upacara itu dilaksanakan bubar ngarit tanduran, maka diberi nama Baritan( menurut mbah Karto sentono). Setelah upacara selesai diteruskan dengan pentas kesenianlangen Tayub ditempat bekas tumpukan dhadhung tadi. Dhadhung yang telah dimanteraidibagikan kepada pemilik semula dan disimpan yang baik diatas pogo. Dengan menyimpan dhadhung tersebut , atas berkat Tuhan Yang Maha Esa, hewannya akan terhindar dari gangguan malametaka dan penyakit.
Namun upacara baritan tersebut pada bebrapa tahun yang lalu sudah ditinggalkan oleh masyarakat pendukungnya.  Untuk melestarikan uparacara pada tahun 1971 penilik kebudayaan( Bapak Sutyono) beserta seninam berusaha menciptakan suatu bentuk tari yang bias mendatangkan masyarakat tanpa diundang, yaitu tari jaranan. Didalam melaksanakan upacara adat baritan yang dulu hiburannya lengen Tayub, diganti kesenian jaranana, karena kesenian jaranan dianggapn sangat cocok untuk  hiburan pada upacara tsb.

Berangkat dari kesenian jaranan yang terdapat pada upacara adapt Baritan tsb melahirkan ide untuk memprojeksikan kembali berbagai sentuhan estetis kesenian jaranan yang ada pada upacara baritan tsb pada wujud baru, yaitu tari Turonggo Yakso.

Walikota Batam Dihibur Kesenian Khas Trenggalek.
TRIBUNNEWSBATAM,BATAM - Atraksi kesenian jawa menjadi penghibur ratusan masyarakat yang menghadiri acara halal bihalal di Golden Beach yang diadakan paguyuban Jowo Manunggal, Minggu (17/10), sore.

Salah satu kesenian yang menjadi pusat perhatian adalah Jaranan Khas Trenggalek, kesenian yang menampilkan penari yang sedang menukangi kuda lumping ini diperankan oleh wanita yang memakai kostum pria.

Hal ini juga menarik perhatian walikota Batam, Ahmad Dahlan untuk menyaksikannya.

Selain Jaranan, ada juga seni pertunjukkan gamelan. Dahlan yang juga maju dalam pencalonan Walikota Batam pada Pilwako 2011 pun mengatakan akan menyumbang satu unit gamelan untuk Jowo Manungg

Pergelaran Kesenian Trenggalek Di TMII Jakarta

Guna memperkenalkan dan mempromosikan potensi daerah, seni budaya, kerajinan, industri dan pariwisata yang dimilikinya, pada hari Minggu, 10 Oktober 2010, Pemerintah Kabupaten Trenggalek mendapatkan jadwal kegiatan pergelaran seni budaya dan pameran kerajinan, industri dan pariwisata Trenggalek di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Pergelaran kesenian ini dihadiri oleh Anggota Muspida Trenggalek, Pimpinan DPRD Kab. Trenggalek, Kepala SKPD se-Kabupaten Trenggalek, Anggota IKAT yang berada di wilayah Jabodetabek, Wakil Menteri PU Dr. Ir. Hermanto Dardak, M.Si dan Pengunjung TMII.

Selain pergelaran seni karawitan, tari dan campursari, Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Budaya (Dinas Poraparibud) juga mengadakan gelar pameran produk unggulan dan kerajinan. Kesenian yang ditampilkan dalam kesempatan tersebut adalah Langen Sekar Srampatan, Lawak, Tari Teleng Kencono, Tari Turonggoyakso dan Langen Beksan Tayub. 

Dalam sambutannya Bupati Trenggalek, Dr. Ir. H. Mulyadi WR, MMT berpesan agar sample produk unggulan yang telah dibawa agar ditinggal di Anjungan Jawa Timur TMII beserta kartunama pengrajinnya. Dengan demikian, diharapkan pengunjung dapat mengenal produk-produk asal Trenggalek dan dapat memesannya langsung kepada pengrajin dalam kartu nama tersebut bila diperlukan.

Kepada Anggota IKAT, Bupati meminta bantuannya untuk mengupayakan percepatan pembangunan di kabupaten Trenggalek. Terutama untuk merealisasikan bendungan Pucanganak, JLS, dan mencarikan investor yang bonafit untuk pariwisata serta konsultan yang bonafif untuk memotret keberadaan barang tambang di Kabupaten Trenggalek yang belum terdeteksi secara menyeluruh.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Trenggalek mengungkapkan obsesinya yaitu ingin menjadikan kota Trenggalek yang kecil itu menjadi Kota Kecil yang cantik dan menarik.

Kamis, 20 Januari 2011

KESENIAN


Pengertian Seni



Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta).


Cabang-cabang seni
  • Estetika
  • Musik
  • Seni Rupa
  • Seni Pertunjukan
  • Seni Tradisional
  • Seni Konteporer

Unsur-unsur Seni Rupa
 Bagi sekelompok orang yang memandang sesuatu secara holistik mungkin tidak akan tertarik pada pembahasan tentang unsur, oleh karena unsur merupakan bagian terkecil dari sesuatu yang membentuk kesatuan sistem. Bagi kelompok ini akan lebih tertarik pada prinsip-prinsipnya, apakah  karya seni rupa itu  secara keseluruhan enak di lihat atau tidak. Namun bagi kelompok atau orang yang berfikiran prakmatis, formal, atau struktural akan mengatakan enak tidaknya suatu karya Seni Rupa itu dinikmati adalah adanya unsur-unsur yang membentuknya.
Untuk kepentingan analisis atau kritik seni pembahasan unsur Seni Rupa atau lebih lazim disebut sebagai Unsur Rupa atau Unsur Desain memang perlu dilakukan beberapa sumber, terkadang menyebut unsur rupa berbeda, akan tetapi dapat ditarik kesimpulan pada dasarnya unsur rupa adalah Garis, Raut, Warna, Tekstur, Ruang dan Gelap Terang.
A. GARIS
Garis merupakan unsur yang paling elementer di bidang Seni Rupa. Dengan hanya meletakkan posisi mata pensil di atas kertas dan selanjutnya digerakkan, maka jejak mata pensil itu akan menghasilkan garis. Oleh karenanya ada yang menyatakan bahwa garis adalah hubungan dua buah titik atau jejak titik-titik yang bersambungan atau berdempetan. Oleh karena itu garis dapat muncul secara rapi atau dapat juga muncul bergigi,  bintik-bintik dan sebagainya, arah garis dapat menimbulkan garis lurus, garis lengkung, garis zig-zag. dan garis dapat berposisi tegak, datar, dan melintang.
B. RAUT 
Raut adalah tampang, potongan, bentuk suatu objek. Raut dapat terbentuk dari unsur garis yang melingkup dengan keluasan tertentu sehingga membentuk bidang. Raut juga berarti perwujudan atau perawakan dari suatu objek, dalam hal ini raut berarti bangun, atau dalam pengertian lain raut sering dipahami atau dikenal sebagai bentuk atau bidang. Penampilan raut dapat berujud sebagai (1) Raut Geometris, seperti segi tiga, segi empat, lingkaran. (2) Raut Organik atau Biomorfis seperti raut yang terbentuk dari lengkungan-lengkungan bebas. (3) Raut Bersudut berarti raut yang terbentuk dengan banyak sudut atau berkontur garis zig-zag. (4) Raut Tak Beraturan, adalah jenis raut yang terbentuk secara kebetulan seperti tumpahan cat atau semburan cat dan sebagainya.
C. WARNA
Warna merupakan unsur rupa yang memberikan nusansa bagi terciptanya karya seni, dengan warna dapat ditampilkan karya seni rupa yang menarik dan menyenangkan. Melalui berbagai kajian dan eksperimen, jenis warna diklasifikasi ke dalam jenis Warna Primer, Warna Sekunder, Warna Tersier.
Warna Primer adalah warna yang tidak diperoleh dari pencampuran warna lain, warna pokok atau dengan kata lain warna yang terbebas dari unsur warna-warna lain. seperti ( merah, kuning, biru ).
Warna Sekunder adalah merupakan pencampuran dari dua warna Primer. misalnya warna biru campur warna kuning jadi warna hijau, warna biru campur warna merah jadi warna ungu atau violet, warna merah campur warna kuning jadi warna orange.
Warna Tersier Adalah pencampuran dari dua warna sekunder.
D. TEKSTURE
Tekstur adalah sifat atau kualitas nilai raba dari suatu permukaan, oleh karena itu tekstur bisa halus, licin, kasar, berkerut, dan sebagainya. Dalam tekstur visual boleh jadi kesan yang di tangkap oleh mata itu kasar akan tetapi sesungguhnya halus atau sebaliknya. Kita dapat menentukan halus kasarnya suatu permukaan juga dapat merasakan kualitas permukaan antara kertas, kain, kaca, batu, kayu. Sedangkan pada tektur semu kesan yang di tangkap oleh mata tidak sama dengan kesan yang di tangkap oleh perabaan. 
E. RUANG
Dalam bidang seni rupa, unsur ruang adalah unsur yang menunjukkan kesan keluasan, kedalaman, cekungan, jauh dan dekat. Dua bidang yang sama jenisnya misalnya lingkaran, akan memberikan kesan yang berbeda jika ukuran ke dua lingkaran itu berbeda. Lingkaran besar akan memberi kesan luas sedangkan lingkaran kecil akan memberi kesan sempit. Jika ke dua lingkaran itu berimpit akan memberi kesan dekat akan tetapi jika diatur berjarak akan memberi kesan ruang yang jauh.
F. GELAP TERANG
Gelap terang berkaitan dengan cahaya, artinya bidang gelap berarti tidak kena cahaya dan yang terang adalah yang kena cahaya. Goresan pensil yang keras dan tebal akan memberi kesan gelap sementara goresan pensil yang ringan-ringan akan memberi kesan lebih terang.

Contoh Kesenian

TOPENG

 Untuk alat upacara dan hiburan Didaerah Jawa Timur dikenal 3 macam topeng, yaitu :

Topeng Madura

Biasanya digunakan untuk pentas kesenian topeng dalang, yaitu kesenian topeng yang dalam memerankan suatu cerita,penarinya tidak berbicara, dialog dilakukan oleh dalangnya, ceritera yang dibawakan adalah ceritera Ramayanan dan Mahabarata.

Topeng Malang

Biasanya digunakan untuk mementaskan cerita panji, yaitu suatu ceritera mengisahkan perjalanan raden panji Inu Kertopati (putra mahkota Jenggaa) saat mencari kekasaihnya yang bernama Dewi Sekartajai (putri kediri)

Topeng Dongkrek

Kesenian topeng khas Madiun ini biasanya digunakan untuk meramiakan pawai (arak-arakan), penarinya melakukan tarian bebas sambil berjalan mengikuti arus pawai gerak tarinya disesuaikan dengan macam topeng yang dipakai.

KLELES DAN TUK-TUK DARI MADURA

 Perlengkapan Kesenian Tradisional Kerapan Sapi asal Madura
Kleles adalah alat yang dipakai untuk pasangan sapi yang dikerap agar keduanya dapat lari seirama, sedangkan pada bagian buritan adalah tempat duduk joki, yang akan mengendalikan arah dan larinya sapi. Tuk-tuk sebagai instrumen pengiring pada saat kerap sedang dibawa keliling maupun pada saat sedang berlangsung perlombaan kerapan.

ANGKLUNG ASAL PASINAN BANYUWANGI

 Sebagai sarana festifal Jangger Mini dan untuk memeriahkan peringaan hari-hari besar. Seperangkat gamelan tabuahn Banyuwangi ini dengan istilah TABUHAN

BALI-BALIAN

Pada mulanya gamelan tabuahan ini dipergunakan untuk memeriahkan orang- orang yang punya hajat dan peringatan hari besar.

GRAMAPHON ASAL TUBAN

 Merupakan alat menyimpan suara yang dibuat bedasarkan kerja lektri magnit Gramaphon ini berbentuk kotak didalamnya berisi mesin Gramaphon beserta piringan hitamnya. Piringan hitam ini mempunyai lingkaran suara pada permukaan. Tinggi rendahnya nada suara ditentukan oleh kedalaman lekuk pada piringan hitam. Apabila mesin diputar dengan jalan memutar aaas (Sumbu) maka piringan akan berputar kemudian lekuk-lekuk pada piringan itu diteruskan oleh jarum ke ruangan membran. Getaran membran yang diakibatkan gerakan jarum tersebut diteruskan ke ruang bermagnit yang berfungsi untuk menim,bulkan gelombang-gelombang pada udara sehingga menimbulkan suara.

SYMPHONION INSTRUMEN MUSIK KLASIK ASAL JERMAN

 Instrumen ini terletak dalam sebuah almari yang terbagi dalam 2 (dua) bagian. Bagian bawah berbentuk rak didalamnya terdapat 47 buah piringan logam yang masing-masing memuat sebuah lagu, lagu tersebut ditatahkan pada bagian belakang piringan sehingga merupakan satu kesatuan. Bagian bawah symphonion terdapat mesin oenggerak yang terdiri dari susunan berupa roda-roda gigi, perpenggerak. Mesin ini dihubungkan langsung dengan alat yang berupa roda gigi yang dipasang diruang atas. Roda bergigi ini sebagai motor pemutar piringan, pada dinding dalam ruangan atas ditancapkan AS berfungsi sebagai penumpu piringan, agar piringan yang dipasangan pasa As tetap pada posisinya, disediakan alat penahan berupa tongkat penahan. Pada dinding ini pula dipasang dua buah deretan bilah-bilah not yang pada tiap ujungnya dilengkapi dengan roda-roda kecil bergigi. Deretan bilah-bilah not ini dipandang dalam posisi vertikal, gigi yang terdapat pada roda inilah yang berfungsi sebagai alat penetik bilah-bilah not, apabila terjadi gesekan dengan gigi yang terdapat pada posisi belakang piringan. Cara bekerjanya instrumen ini dengan menggunakan tenaga penggerak berupa perputaran per harus searah jarum jam, apabila gerak per mulai lemah, maka dapat ditambah putaran lagi.

WAYANG GOLEK

 Asal : Stendelijk Historsch Museum Surabaya
Sebagai saran upacara Hiburan dan peringatan hari Besar. Kesenian wayang golek berkembang pesat terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Cerita yang diambil biasanya Mahabarata, Ramayanan atau Damarwulan dan Menak.

WAYANG KLITIK

Asal : Stedelijk Historesch Museum Surabaya
Sebagai saran hiburan dan penerangan terhadap masyarakat. Wayang klitik timbul pada masa berkembangnya agama Islam di Jawa sekitar abad 16 - 17. Pencipta wayang klitik adalah SUNAN KUDUS. Wayang ini disebut klitik karena mengandung arti KECIL (Klitik). Didalam pertunjukkan ada yang mengambil cerita Mahabarata - Ramayana ada pula yang mengambil cerita Minakjinggo - Damarwulan.

WAYANG KULIT BANGKALAN

Asal : Stedelijk Historesch Museum Surabaya
Sebagai saran Upacara, Hiburan dan Peringatan Hari Besar. Wayang kulit Bangkalan ini menggambarkan fragemen cerita ramayan. Dalam cerita sinta isteri Rama dilarikan oleh Prabu Dasamuka. Tetapi dengan bantuan tentara Kera yang dipimpin oleh ANOMAN, rama dapat menyelamatkan Sinta.

WAYANG PURWO JAWA TENGAH

Asal : Stedelijk Historisch Museum Surabaya
Wayang purwo Jawa Tengah mengambil cerita Ramayana dan Mahabarata. Digunakan sebagai sarana hiburan dan Upacara ruwatan. Jika dibandingkan dengan Wayang Purwo Jawa timur, maka Wayang Purwo Jawa Tengah ini mempunyai perbedaan-perbedaan :
  1. Tatahan lebih indah dan lebih halus
  2. Warna lebih banyak menggunakan warna kuning
  3. Teknik pedalangannya menggunakan bahasa yang lebih halus/dialek Jawa Tengahan.

WAYANG PURWO JAWA TIMUR

Asal : Stedelijk Historesch Museum Surabaya
Sebagai saran hiburan dan upacara. Apabila dibandingkan dengan wayang Purwo Jawa Tengah, Wayang Purwo Jawa Timur mempunyai ciri-ciri khusus.
Ciri-ciri tersebut adalah :
  1. Tatahan Wayang Purwo Jawa Timur lebih sederhana
  2. Lebih banyak memakai warna merah
  3. Teknik pedalangannya, mempergunakan bahasa/dialek Jawa Timur.
Isi cerita sama dengan wayang purwo jawa Tengah, yaitu mengambil ceritera epo san sebagai sarana upacara ruwatan.

WAYANG GEDOG

Asal : Stedelijk Historisch Museum Surabaya
Menceritakan tentang epos PANJI, yaitu tentang peristiwa sekitar Kerajaan Jenggolo dan Kediri. Wayang Gedog berkembang pada masa perkembangan agama Islam di Jawa, diciptakan oleh Sunan GIRI. Peran utama dalam kisah ini adalah Inukertapati putera Raja dari Jenggala yang terlibat percintaan dengan puteri Raja Kediri, yang bernama Dewi Sekartaji. Kisaj ini di Jawa Timur dikenal denan cerita ANDE-ANDE LUMUT.

MINIATUR KUDA KENCAK

Asal : Stedelijk Historisch Museum Surabaya
Seni tradisional untuk pesta Khitanan di Lumajang dan sekitarnya. Kesenian Kuda Kencak dipentaskan hanya pada upacara adat Khitanan oleh masyarakat Lumajang, kemudian berkembang ke daerah sekitarnya, Pasuruan, Probolinggo dan Malang.

REYOG TULUNGAGUNG

Mengambil ceritera Legenda Gunung Kidul jaman Kerajaan Kediri. Penari Reog Tulungagung terdiri dari 6 orang, masing-masing membawa sebuah kendang kecil dan sekaligus sebagai penabuhnya seperti gong, kenong dan sroni. Menurut ceritera rakyat, timbul kesenian reog Tulungagung ini karena usaha JOTOSURO untuk menyunting DEWI SONGGOLANGIT ditolak.
Akhirnya terjadilah peperangan dan Kediri kalah, perwira-perwiranya ditahan si Sentono Gedog. Untuk mengalahkan Jotosuro Patih Kediri menyuruh Songgolangit pura-pura mau disunting Jotosuro dengan syarat minta dibuatkan SUMUR BANDUNG dipuncak Kelut.
Setalah sumur jadi, Dewi Songgolangit ingin melihat sumur tersebut dengan naik tandu, tetapi sebenarmya yang naik tandu adalah boneka yang persis Dewi Songgolangit. Dengan cara demikian tawanan-tawanana Kediri dibebaskan dan ikut mengawal Dewi Songgolangit. Untuk meramaikan perjalanan inilah REYOG dibentuk.